Cerminan Kehidupan Kertas

Suasana pameran Setiawan Sabana, dengan tajuk  Lakon Tubuh : Chaosmos Perjalanan Jiwa yang dilaksanakan di Bentara Budaya Jakarta, Minggu (31/5). Di setiap sudut ruangan terpajang berbagai karya seni yang terbuat dari kertas.


Cahaya lampu di ruang Bentara Budaya Jakarta tampak redup saat pengunjung memasuki ruangan. Di setiap sisi ruangan, terpampang lima buah patung berbentuk kepala manusia, dan lima buah patung tubuh manusia. Sorot lampu yang berada di sekitar patung, digunakkan untuk menyinari karya seni rupa tersebut.

Deretan patung tersebut tidak hanya tersaji di setiap sisi ruangan. 15 patung tubuh manusia juga tergantung di tengah ruangan. Dengan bermodalkan tali yang tipis, serta redupnya cahaya di ruangan, membuat pengunjung merasa karya seni rupa tersebut seolah mengapung. Tidak hanya di tengah ruangan, patung yang mengambang juga bisa ditemui di sisi kanan ruangan.

Pada sisi kanan ruangan, terdapat lukisan yang menyerupai tubuh manusia. “Dalam tubuh aku punya jiwa,” dan “Dalam jiwa aku punya..” demikian tulisan yang tertera di bawah lukisan tersebut. Uniknya, semua karya seni rupa yang berada di ruangan tersebut terbuat dari kertas.

Lantunan suara dari alat musik tradisional jawa juga turut meramaikan pameran tersebut. Sebuah layar berukuran 24 inchi, turut serta menampilkan tarian tradisional. Siluet yang dihasilkan dari layar tersebut berpadu dengan suara alat musik.

Pameran bertajuk Lakon tubuh : Chaosmos Perjalanan Jiwa 2015 yang diadakan dari tanggal 20-31 Mei 2015 tersebut, menceritakan bagaimana seseorang memaknai perilaku tubuh manusia yang selama ini mewadahi jiwa. Setiawan Sabana selaku penyelenggara pameran mengatakan, kata chaosmos berarti konsep kreativitas seni yang mulanya tersusun secara acak. “Namun akan menjadi karya seni yang utuh,” tambahnya, Minggu (31/5).

Ia melanjutkan, faktor usianya yang semakin tua juga menjadi penyebab diselenggarakannya acara ini. “Tubuh yang menginjak usia 64 tahun ini, diharapkan dapat menjadi pembelajaran hidup,” katanya.


Salah seorang panitia Pameran Lakon Tubuh, Istiqomah mengucapkan, dengan adanya pameran ini ia dapat menyadari arti dari makna kehidupan seseorang. “lebih bisa mengetahui perjalanan hidup dan peran tubuh dalam hidup,” katanya, Minggu (31/5). (Yayang Zulkarnaen)

Comments

Popular posts from this blog

Belajar Dari Kisah Sukses Para Pengusaha

Leak Survey, Jamin Kemanan Gas Bumi PGN

Singo Barong Syarat Cinta Dewi Sekar Taji