Posts

Showing posts from 2015

Bakti Sosial Cerminan Kepedulian Sesama*

Image
Pembukaan International Volunteer Day oleh Warek IV bidang kerjasama, Murodi, Jumat (11/12). Acara ini diadakan oleh Social Trust Fund (STF) dengan mengadakan bakti sosial di UIN Jakarta. Menjaga kebersihan sebenarnya mudah. Dengan menanamkan sikap disiplin untuk membuang sampah pada tempatnya tentu akan membantu terciptanya kebersihan. Sayangnya, saat ini banyak mahasiswa yang kurang peduli terhadap lingkungannya. Hal tersebut disampaikan Fika Ramalinda, perwakilan dari UKM Ranita, dalam kegiatan InternationVolunteer Day 2015  di Halaman Auditorium Harun Nasution, Jumat (11/12). Acara ini mengadakan kegiatan memungut sampah yang ada di sekitar UIN Jakarta, menyebrangkan pejalan kaki, menggalang donasi sebesar Rp5 ribu, membersihkan masjid, dan mengatur titik pemberhentian angkutan umum. Selain Fika, ketua komunitas vespa UIN Jakarta, Zaki Mubarok mengungkapkan, ia dan kawan-kawannya tertarik mengikuti acara yang diadakan Social Trust Fund (STF) ini karena memiliki tujua

Pemerintah Lamban Revisi Sanksi Kasus Faedofil

Image
Sumber : Internet Oleh : Yayang Zulkarnaen Satu per satu anak menjadi korban kejahatan seksual orang dewasa. Tak hanya di Jakarta, kejahatan seksual terhadap anak terjadi di seluruh daerah Indonesia. Yang terbaru, kasus kejahatan seksual diiringi pembunuhan terjadi pada Putri NF seorang siswi kelas dua di Kalideres, Jakarta Barat. Pada 2 Oktober 2015, siswa berusia 9 tahun diperkosa oleh residivis bernama Agus Darmawan. Putri dibunuh bukan karena Agus menyimpan dendam kepadanya atau keluarganya melainkan karena pelaku ingin menyembunyikan kejahatan seksual yang ia lakukan. Setelah genap 18 hari, jasad Putri ditemukan tak bernyawa dalam sebuah kardus bekas minuman ringan. Karena intensnya ekpos berita tentang banyaknya tindak kejahatan seksual terhadap anak alhasil masyarakat menuntut revisi hukuman untuk pelaku kejahatan seksual. Komnas Perlindungan Anak mengusulkan revisi Undang-undang (UU) Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak ke Dewan Perwakilan R

Potret Kesehatan Ibu dan Anak di Era JKN*

Image
Banyak faktor yang memengaruhi tingginya angka kematian ibu dan anak di Indonesia. Sebagian besar dikarenakan pendarahan. Selain itu, disebabkan hipertensi (tingginya tekanan darah) dalam kehamilan. Demikian dikatakan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Republik Indonesia (Balitbangkes RI), Tin Afifah dalam Seminar Profesi Manajemen Pelayanan Kesehatan 2015 yang bertajuk “Bagaimana Potret Kesehatan Ibu dan Anak di Era JKN”. Seminar ini dilaksanakan di Auditorium Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif HIdayatullah Jakarta, Rabu (17/11). Disamping itu, lanjut Tin Afifah, kematian ibu juga banyak terjadi pada masa nifas. Komplikasi-komplikasi setelah bersalin menjadi masa rawan bagi ibu yang sedang bersalin. Sedangkan untuk indikator kematian balita sebagian besar disebabkan oleh faktor neonatus (bayi yang baru lahir) dan inilah yang sampai sekarang sulit diturunkan. Faktor lain yang menjadi hambatan yaitu finansi

Melestarikan Budaya ala RDK*

Image
Group band DAFT sedang tampil dalam acara Live Musik di lapangan SC UIN Jakarta, Kamis (29/10) . Acara tersebut diadakan oleh Radio Dawah Kampus (RDK) sebagai kegiatan rutin tahunan. Pemandangan berbeda terlihat di Lapangan Student Center (SC) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Tak seperti hari biasanya, lapangan yang digunakan mahasiswa untuk berolahraga, kini ramai dipadati penonton dari Radio Dawah Kampus (RDK) dalam acara konser Musik. Acara ini berlangsung sebagai penutup serangkaian acara RDK, Kamis (29/10). Lapangan tersebut berubah menjadi konser musik dengan penataan panggung yang megah. Acara ini diisi oleh penyanyi dan grup vokal terkenal seperti, Barris, Nares, Kevin Lim, DAFT, dan Joshua March. Beberapa menit kemudian, para penonton mulai berdatangan dan memenuhi tempat yang disediakan panitia. Sebelumnya, RDK mengadakan acara berbentuk perlombaan yang diadakan hampir satu bulan penuh, dan berlangsung dari tanggal 4-29 Oktober. Acara

Menyingkap Kriminalitas Pinggiran Kota

Image
Sumber : Internet Judul                : City of God Sutradara         : Fernando Meirelles Tahun               : 2002 Durasi              :133 menit Genre               :Drama-Thriller-Kriminalitas Pada tahun 1960-an, kriminalitas menjadi sesuatu yang biasa terjadi di kota bernama City of God (kota pinggiran Rio de Janeiro). Saat itu banyak kejahatan terjadi di kota tersebut, kriminalitas tidak hanya dilakukan oleh kalangan anak-anak tetapi aparat kepolisian pun ikut terlibat. Tidak hanya itu, penjualan obat-obat terlarang pun beredar bebas tanpa tindakan tegas pihak berwenang. Berawal dari keresahan yang disebabkan oleh Geng Trio Mortes beranggotakan tiga orang remaja yaitu Hairy, Snatcher, dan Naive. Meski mereka masih remaja, tetapi sudah akrab dengan senjata api dan barang-barang terlarang seperti ganja dan minuman keras. Pemeran utama dalam film ini adalah Rocket (Alexandre Rodrigues), ia adalah adik dari salah satu anggota Geng Trio Mortes yaitu Naive.

Datangi Sema-U, Sema-F Tuntut Transparansi*

Image
Beberapa mahasiswa yang mengatasnamakan Senat Mahasiswa Fakultas (Sema-F) Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta ramai-ramai mendatangi Sekretariat Senat Mahasiswa Universitas (Sema-U), Rabu (21/10) malam. Malam itu Sema-U tengah mengadakan sidang pleno terkait pembentukan petunjuk teknis (juknis) pembentukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Banwaslu) untuk Pemilihan Umum Raya (Pemira) mendatang. Rapat yang dilaksanakan Sema-U sejak magrib selesai sekitar pukul 22.00. Namun, ketika palu pengesahan persidangan akan diketuk, mahasiswa yang berada di dalam sekretariat Sema-U mendengar keributan dari luar. Beberapa oknum mahasiswa terdengar menggedor-gedor ruangan bahkan ada yang sampai menendang-nendang pintu Sekretariat Sema-U. Hal itu diungkapkan Ketua Sema-U, Eko Siswandanu. Ia bercerita, beberapa mahasiswa dari Sema-F meminta hasil sidang pleno malam itu, yang sedang dibahas dan belum disahkan dengan Wakil Rektor 3 Bidang Kemahasiswaan. Namun, Eko m

Pemerintah Lamban Usut Kasus Aktivis HAM

Image
Sumber : Internet Oleh : Yayang Zulkarnaen Sudah sebelas tahun pasca pembunuhan terhadap pejuang Hak Asasi Manusia (HAM), Munir Said Thalib. Selama itu pula kasus terhadap para aktivis HAM tak kunjung mendapat kepastian dari pemerintah. Jika hal ini terus berlanjut, bagaimana nasib para pejuang HAM di Indonesia? Menilik sekilas kasus Munir, tak ada penyelesaian dalam mengusut kasusnya secara tuntas. Pollycarpus seorang pilot Garuda meracuni Munir hingga tewas menggunakan racun arseik. Akhirnya, Pollycarpus dihukum selama 20 tahun penjara karena terbukti melakukan pembunuhan berencana tersebut. Pollycarpus mendapatkan remisi dari 14 tahun menjadi 8 tahun penjara. Ia mendapat pengurangan masa tahanan dengan alasan yang tak jelas. Selain Pollycarpus, mantan deputi V Badan Intelijen Negara Muchdi Purwoprandjono juga pernah didakwa menjadi salah satu aktor pembunuhan berencana Munir. Namun, Pengadilan Negeri Jakarta Selatan memvonis bebas Muchdi Purwoprandojo karena tak

Berhenti Impor Beras, Cintai Produk Sendiri*

Image
Beberapa mahasiswa dari Jurusan Agribisnis Fakultas Sain dan Teknologi (FST) sedang melakukan orasi bertema “ KONTEMPLASI KEDAULATAN PANGAN : Refleksi Memperingati Hari Tani ke-55 di Taman Fakultas Ushuluddin, Rabu (30/9). Aksi tersebut dilakukan guna menuntut pemerintah untuk membatalkan impor beras.  Bila ada seribu mahasiswa yang peduli terhadap kedaulatan pangan, yang peduli terhadap nasib para petani, pastikan dalam diri kita, kita adalah satu di dalamnya.. Bila ada seratus mahasiswa, yang peduli terhadap kedaulatan pangan, yang peduli terhadap nasib para petani, pastikan dalam diri kita, kita adalah satu di dalamnya… Bila ada, satu satunya mahasiswa, yang peduli terhadap kedaulatan pangan, yang peduli terhadap nasib para petani lokal, pastikan dalam diri kita, kita adalah satu satunya itu, kita yang peduli itu… Tiga baris kalimat itulah yang dilaungkan oleh beberapa mahasiswa dari Jurusan Agribisnis Fakultas Sain dan Teknologi (FST) dalam aksi bertajuk “KONTEM

Pilkada Serentak Sarat Kepentingan dan Politik Uang*

Image
Andar Nubowo, Dendi Budiman, Ray Rangkuti (kiri ke kanan) dalam Seminar Nasional bertajuk Implementasi Kebijakan Politik Dalam Negeri Jelang pilkada serentak 2015 di lantai 1 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Jakarta , Selasa (15/9). Seminar tersebut membicarakan kesiapan pemerintah menjelang pilkada serentak. 9 Desember nanti seluruh masyarakat Indonesia akan menjalani pesta demokrasi. Pesta demokrasi tersebut bertajuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak. Hal ini merupakan terobosan baru dalam dunia perpolitikan Indonesia. Meskipun begitu, pemerintah dinilai belum maksimal dalam segi fasilitas dan konseptual. Demikian disampaikan pendiri Lingkar Madani, Ray Rangkuti dalam Seminar Nasional bertema Implementasi Kebijakan Politik Dalam Negeri Jelang pilkada serentak 2015 di Aula Madya lantai 1 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta , Selasa (15/9). Ia menambahkan, pemerintah Indonesia

Singo Barong Syarat Cinta Dewi Sekar Taji

Image
Klono Sewandono, Pancak Doyok (dari kanan ke kiri), dan pemain lainnya dalam pentas seni bertajuk Seni Reog Barong di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Minggu (13/9). Klono Sewandono dan Joko Lodro sedang memperebutkan Singo Barong untuk dijadikan mahar pernikahan Dewi Sekar Taji. Dung.. Dung.. Dung..  Gong mulai berbunyi bersautan dengan alunan gamelan menghasilkan harmonisasi nada yang berirama. Bersamaan dengan bunyi alunan gamelan, seketika muncullah dua anak lelaki mengenakan topeng bermata besar dihiasi bulu angsa di sisi topeng. Mereka mulai menari dengan menggerakkan pinggul dan tangan secara bersamaan. Tak hanya itu, kedua lelaki tersebut pun menyelingi tariannya dengan gerakan akrobatik. Seperti berjalan menggunakan tangan dan melompat sambil memutar badan di udara. Gerakan tersebut berhasil memukau dan membuat penonton berdecak kagum. Sontak suara gemuruh tepuk tangan memenuhi seisi ruangan. Sesaat kemudian, datang lagi dua lelaki lain memakai rompi hitam dan

Lemahnya Rupihah Memperburuk Ekonomi Indonesia*

Image
Beberapa mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Pemuda Patriotik Indonesia (GPPI) tengah melakukan aksi di depan halte Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta, Jumat (4/9). Aksi tersebut menuntut pemerintah untuk segera menyelesaikan masalah ekonomi di Indonesia saat ini. Melemahnya rupiah atas dolar Amerika Serikat telah memperburuk perekonomian di dalam negeri. Naiknya harga dolar  juga berdampak pada Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan  melambungnya harga bahan pokok. Hal tersebut diutarakan oleh Jeanita Inayah selaku Ketua Gerakan Pemuda Patriotik Indonesia (GPPI) dalam aksi yang bertajuk “Dolar Melambung Tinggi Stop Ketergantungan Terhadap Asing” di depan halte Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif  Hidayatullah Jakarta, Jumat (4/9). Jeani mengatakan, aksi ini bertujuan untuk menekan pemerintah agar lebih cepat dalam menangani masalah kenaikan dolar. Selain itu, aksi ini menuntut pemerintah agar tidak bergantung kepada negara asing dalam bidang ekonomi. ”Jika masih

Menjaga Seni Islam Melalui Kaligrafi

Image
Beberapa santri sedang belajar dasar-dasar seni kaligrafi di Lembaga Kaligrafi Al-Quran (Lemka) Sukabumi. Mereka juga belajar beberapa teknik penulisan kaligrafi, Kamis (30/7). Ukiran kaligrafi terdapat di setiap sudut bangunan Lembaga Kaligrafi Alquran (Lemka). Ayat-ayat Alqu ran terukir dengan corak dan warna yang berbeda, perpaduan warna cat membuat kaligrafi semakin beragam. Ukiran tersebut juga terdapat pada setiap dinding pesantren. Sehingga, orang yang masuk ke dalam pesantren dapat menikmati ukiran kaligrafi di kanan dan kiri mereka. Dalam bingkai kayu berukuran 30 x 40 cm terukir lafadz Allah dengan tinta merah dan back g round  kuning putih yang membuat lafadz Allah semakin nampak. Dalam kaligrafi tersebut, ada pula gambar bunga berwarna ungu di bagian   bawah kaligrafi yang terlihat menyatu dengan tulisan. Kemudian ada juga kaligrafi yang bertuliskan kalimat syahadat yang ditulis dengan tinta emas dengan back g round garis-garis berwarna oren kecoklatan

Belajar Bisnis Bareng PK*

Image
Komunitas Pengusaha Kampus merayakan hari ulang tahunnya yang pertama yang dilaksanakan di Depok Jawa Barat, yang dilaksanakan dari Sabtu-Minggu 23-24 Mei 2015. Berawal dari pertanyaan Nur Ali Muchtar menyoal cara mempercepat bisnis yang baru ia rintis sebagai penyedia jasa kursus bahasa Inggris. Pria yang akrab disapa Ali ini kemudian membentuk komunitas yang mendiskusikan bisnis. Pada mulanya, ia membentuk grup whatsapp ‘Grup Diskusi Bisnis’ yang beranggotakan 25 orang yang terdiri dari mahasiswa UI, UNJ, IPB, PNJ dan kampus lainnya. Ali menganggap terlalu sedikit jika anggota grup diskusi hanya 25 orang. ”Akhirnya kita pasarkan dengan gencar,” tambah Ali. Kemudian namanya pun diubah menjadi ‘Pengusaha Kampus (PK)’. “Mengingat latar belakang kita hampir semua anak dan alumni kampus,” jelasnya, Rabu (3/6). Ali menerangkan, jika ingin menjadi pengusaha harus mempunyai ilmu seputar usaha, Oleh karena itu, lanjut Ali, perlu adanya diskusi ilmu dan berbagi pengalaman d