Belajar Bisnis Bareng PK*
![]() |
Komunitas Pengusaha Kampus merayakan hari ulang tahunnya yang pertama yang dilaksanakan di Depok Jawa Barat, yang dilaksanakan dari Sabtu-Minggu 23-24 Mei 2015. |
Berawal dari pertanyaan Nur Ali Muchtar menyoal cara
mempercepat bisnis yang baru ia rintis sebagai penyedia jasa kursus bahasa Inggris.
Pria yang akrab disapa Ali ini kemudian membentuk komunitas yang mendiskusikan
bisnis.
Pada mulanya, ia membentuk grup whatsapp ‘Grup
Diskusi Bisnis’ yang beranggotakan 25 orang yang terdiri dari mahasiswa UI,
UNJ, IPB, PNJ dan kampus lainnya. Ali menganggap terlalu sedikit jika anggota
grup diskusi hanya 25 orang. ”Akhirnya kita pasarkan dengan gencar,” tambah Ali.
Kemudian namanya pun diubah menjadi ‘Pengusaha Kampus
(PK)’. “Mengingat latar belakang kita hampir semua anak dan alumni kampus,” jelasnya,
Rabu (3/6).
Ali menerangkan, jika ingin menjadi pengusaha harus
mempunyai ilmu seputar usaha, Oleh karena itu, lanjut Ali, perlu adanya diskusi
ilmu dan berbagi pengalaman dengan para pengusaha. “Ketika kita bergaul dengan
pengusaha, tentu banyak keuntungan yang kita peroleh,” ungkapnya.
Ketua umum PK ini juga mengungkapkan pentingnya
memperbanyak teman ketika menjalankan usaha. Dengan memperbanyak teman,
lanjutnya, jaringan usaha yang kita jalani semakin luas dan bisa melakukan
kerjasama dengan mereka.
Komunitas PK ini berdiri pada awal Mei 2014 ini belum
lama merayakan hari ulang tahunnya yang pertama. Dalam acara yang
digelar di Sekolah Alam Maruyun, Jl Maruyun RT 02/05, Pancoran, Depok dihadiri lebih dari 150 orang perwakilan dari berbagai regional di
seluruh Indonesia.
Selain dari perayaan ulang tahun, PK mengadakan
kegiatan rutin satu minggu sekali. Salah satunya ngobrol bisnis (ngobis) yang
dilaksanakan di grup whatsapp setiap Rabu. Ngobis PK mulai pukul 20.00-22.00
dan anggota yang bisa ikut diskusi dibatasi hanya 100 orang.
Ali menyatakan tidak ada fasilitas khusus yang PK
sediakan untuk anggotanya. “Anggota PK tidak dipungut iuran apapun dalam setiap
kegiatan. Untuk ngobrol bisnis (ngobis) dan kopdar yang kami adakan secara gratis,”
kata Ali.
Anggota PK saat ini 60% berasal dari mahasiswa dan sisanya
merupakan sarjana. Meski begitu, Ali mengungkapkan, kalangan umum pun bisa
menjadi anggota PK. Saat ini anggota PK ada sekitar 3.500 orang yang tersebar
di seluruh Indonesia.
Komunitas ini juga mengadakan koperasi simpan pinjam. Aturan
yang PK gunakan seperti koperasi pada umumnya. Ada simpanan pokok, simpanan
wajib dan usaha produktif lainnya. “Pada akhir tahun nanti ada Sisa Hasil Usaha
(SHU) yang dibagikan sesuai jasa atau partisipasi anggota,” tambah Ali.
Salah satu anggota PK, Raissa Nur Latifah menyatakan
ketertarikannya mengikuti PK karena fasilitas yang diberikan PK sangat membantunya
dalam memulai bisnis. “Sebelum masuk PK saya masih bingung untuk memulai bisnis.
Setelah masuk, saya tahu harus dari mana saya memulai bisnis,” ungkapnya, Kamis
(4/6).
Raissa juga menjelaskan, sebenarnya banyak komunitas
lain yang sejenis dengan komunitas PK. Namun, tambahnya, kebanyakan anggota komunitas
serupa merupakan pengusaha kelas menengah ke atas, sehingga pengusaha pemula
merasa minder untuk bergabung. “PK mempermudah calon pengusaha dan pengusaha
pemula yang ingin belajar bisnis,” tutupnya. (Yayang Zulkarnaen)
*Berita ini dipost di www.lpminstitut.com
Comments
Post a Comment