Perluasan Jaringan Gas Bumi Di Sorong Ini Karena Antusiasme Masyarakat
Perusahan gas negara kembali
menunjukan kesungguhannya untuk memperluas jaringan gas bumi di seluruh wilayah Indonesia. Salah
satunya perluasan jaringan gas bumi di Sorong, Papua Barat, tingginya
permintaan masyarakat terhadap gas bumi akhirnya membuat perluasan jaringan
gasnya lebih digencarkan lagi.
Sales Area Head PGN Area Sorong
Alif Pramudya Riza mengatakan, saat ini PGN melayani 762 rumah tangga di Sorong. Alif
menuturkan, PGN berencana menambah 3.898 sambungan gas rumah tangga dalam dua
tahun ke depan dan sampai saat ini PGN mengkaji untuk mewujudkannya. Melihat
apa saja yang perlu dipersiapkan untuk kedepannya memberikan kepuasan pada
pelanggan. (www.liputan6.com)
Dengan adanya perluasan gas bumi
di Sorong ini diharapkan akan memberikan manfaat terhadap usaha msyarakat di
sana terlebih perusahaan besar yang ada. Apalagi sampai saat ini perkembangan
objek parawisata serta banyaknya pengunjung yang ada diwilayah tersebut membuat
bisnis hotel dan restoran kebanjiran pengunjung. Oleh karenanya aliran jaringan
gas bumi sangat dinantikan tentunya oleh para pengusaha di wilayah sana.
Namun untuk saat ini, permintaan
para pengusaha tersebut belum bisa terpenuhi karena untuk penyalurannya harus
ada penyambungan pipa sepanjang 25 Kilometer (Km) terlebih dahulu. Dalam hal
ini, Alif menanggapi bahwa pihaknya masih menunggu pengkajian dan putusan dari
PGN pusat. Karena dalam penyambungan pipa sepanjang 25 Km tersebut membutuhkan
investasi atau dana yang sangat besar.
Gas bumi PGN diminati di Sorong kerena dengan
menggunakan gas bumi ada kepastian pasokan, sehingga tidak perlu kesulitan
mencari bahan bakar, yang terkadang antre untuk mendapatkannya. Suatu
saat nanti mungkin gas bumi akan menggantikan LPG dan minyak tanah hal ini
dikarenakan gas bumi sangat efisien tidak perlu antre dan tidak
memerlukan tempat khusus untuk menyimpannya.
Selain , harga gas bumi juga lebih murah dari Liquified
Natural Gas (LPG). Untuk satu tabung LPG ukuran 12 Kilo gram (Kg) masyarakat
mengeluarkan Rp 300 ribu per tabung, sedangkan gas bumi hanya Rp 6.500 per
meter kubiknya.
Tulisan ini disumbangkan untuk menjadi artikel di situs Si-Nergi
Comments
Post a Comment